Monday, December 31, 2012

Manusia dan Tujuan Hidupnya


MANUSIA DAN TUJUAN HIDUPNYA ,TUJUAN PENDIDIKAN DAN TUJUAN FILSAFAT PENDIDIKAN

BAB 1
PENDAHULUAN

Filsapat pendidikan sesuai dengan dengan tugas yang membahas masalah-masalah pendidikan secara mendalam dan sistimatis serta menyeluruh , maka filsapat merupakan landasab atau dasar yang tidak terpisahkan dari pendidikan oleh karena itu, filsapat pebdidikan dapat daikatakan teori umum pendidikan.
Pendidikan kita pandang  sebagai suatu proses maka proses tersebut akan berakhir pada tercapai tujuan akhir pada pendidikan suatu  tujuan yang hendak dicapai oleh pendidikan pada hakekatnya adalah suatu perwujudan dan nilai-nilai ideal yang terbentuk dalam pendidikan manusia yang diinginkan.
Pendidikan .  Fungsi lain adalah pengembangan potensi-potensi yang ada pada individu -individu supaya dapat digunakan olehnya sendiri dan seterusnya oleh masyarakatnya



BAB II
A.      Manusia dan tujuan hidupnya
Manusia tidak lebih dari suatu bagian alam bendawi yang mengelilinnginya, oleh karena itu segala sesuatu yang terjadi pada diri manusia pun dapat di terangkan seperti cara-cara yang terjadi pada kejadiab-kejadian alamiah yaitu secara mekanis.  manusia itu hidup selama darahnya beredar dan jantungnya bekerja yang di sebabkan pengaruh mekanis dari hawa atmosfir.
Dengan demikian manusia yang hidup tiada lain adalah manusia yang anggota tubuhnya bergerak.  Dalam Islam, manusia itu walaupun secara fisik (mekanis) telah mati.
setiap manusia memiliki penhetahuan karena setiap manusia pernah mengalami sesuatu, dan setiap pengalamannya dapat dijadikan landasan pemikiran dan bertindak.  Dengan demikian, pada umumnya, manusia memiliki pengetahuan.  Akan tetapi, karena setiap manusia memiliki pengalaman yang berbeda-beda, tentu dalam menyelesaikan masalahnya, bersumber kepada pengalaman yang beragam, sehingga pengetahuan pun semakin banyak.[1]
Selain itu, manusia juga mempunyai cita-cita dan tujuan hidup.  Hal itu di sebabkan, akal manusia melahirkan kebudayaan, mengubah benda –benda alam menjadi benda-benda budaya sesuai dengan kehendak dan kebutuhan hidupnya.  karena akal manusia menjadi bermoral dan menciptakan norma0norma hidup masyarakat.
Manusia merupakan mahluk yang derajatnya paling tinggi.Karena manusia memiliki potensi  akal budi, manusia menjadi mahluk bijaksana yang menjadi tujuan-tujuan (homo sapiens), mahluk yang pandai bekerja menggunakan alat, dan mahluk yang menyukai proses tanpa tujuan.  karena manusia mempunyai akal budi, maka manusia menjadi homo politikus yang akan mencari kebebasan dan cara merobos batas batasnya.  Selain itu juga manusia juga homo religius yang akan percaya kepada penentuan, percaya pada takdir, dan sebutan-sebutan lain yang diberikan kepada manusia.  Dengan kata lain, melalui akal budi  (aspek rohani), manusia melahirkan peradapan adat dan istiadat, sopan santun dalam pergaulan , norma sosila dan cara hidup bersama, ser ta dapat menghayati adanya Tuhan Yang Maha Esa.  kesemuanya itu, selalu berhubungan dengan kehidupan dan cita-cita serta tujuan hidup manusia.
Kehidupan manusia selau berubah, sangat bergantung pada pengharapan, cita-cita hidup,dan atau pengalaman kebahagiaan atau kesengsaraannyadalam bermasyarakat.  setiap manusia merupakan pendukung pengalaman hidup dan berkalompok sosialnya.  pendidikan memberikan makna arti yang luas dalam perubahan hidup manusia secara individu dan sosial, sejak manusia prinitif sampai menjadi manusia moderen.  Awalnya, tujuan hidup manusia hanya sekedar untuk mengisi perut, melindungi diri dan keluarga dari serangan binatang buas,
marabahaya dan sebagainya.  dan inilah arti pendidikan dalam linngkup sempit.

Atas dasar bentuk pengertian pendidikan inilah, makan pendidikan dimolai sejak manusia itu ada.  Maka jelas lah, bahwa perkembangan kehidupan manusia dalam masyarakat melalui 3 tahap perkembangan. yaitu:
1.        from savagery
2.       Through berbarism
3.       to civilization
Dalam tingkatan berperadapan inilah, manusia mengenal peralatan, molai dari menenetahui manpaat api atau membakar dan seterusnya.  Artinya, kebutuhan manusia semakin meningkat ,  tujuan hidupnya semakin jelas, yakni untuk mencapai kepuasan, kemakmuran, dan kebahagiaan hidup, baik dari diri sendiri maupun untuk keluarga dan masyarakat di sekitarnya , lahiriah maupun rohaniahnya.
Kini, manusia sudah hidup di jaman cybernetica atau abad ilmu pengetahuan dan teknologi. Tujuan hidup manusia juga semakin berkembang
, tidak lagi hanya urusan perut, namun pada penguasaan teknologi untuk mencaru kepuasan.[2]
B.       Tujuan Pendidikan
Bicara tentang pendidikan, tak dapat mengajak kita bicara tentang tujuan hidup, yaitu tujuan hidup manusia.  Sebab pendidikan hanyalah suatu  alat yang digunakan oleh manusia untuk memelihara kelanjutan hidup, baik sebagai individu maupun sebagai masyarakat.  Manusia dalam usahanya memelihara kelanjutan hidupnya mewariskan berbagai nilai budaya dari suatu generasi berikutnya.  Dengan demikian masyarakatnya bisa hidup terus , tetapi bukan hanya itu fugsi untuk menghadapi tantangan-tantangan yang selalu berubah.  Seperti akal anak-anak disekolah menyebabkan ia dapatmenciptakan alat-alat moderen untuk mengatasi  , misalnya , banjir, gempa bumi, udara dingin, angin beliung, gunung berapi,menempuh jarak yang jauh dan lain-lain dengan menciptakan teknologi moderen untuk menanggulangi masalah tersebut.[3]
Tujuan pendidikan adalah hal pertama dan terpenting  bila kita merancang, membuat programserta mengevaluasi pendidikan . [4]
Dalam proses kependidikan, tujuan akhir merupakan tujuan umum , tujuan yertinggi yang hendak dircapai. Untk mencapai tujuan itu di perlukan berbagai komponen tujuan y a ng akan dijadikan sarana untuk mencapai tujuan akhir tersebut.
Oleh karena tujuan akhir itu menggandung nilai-nilai islami dalam segala sfeknya,  yaitu asfek normatif, fungsional, dan operasional maka  upaya pencapaiannya pun tak mudah, bahkan sangat kompleks dan mengandung resiko mental spritual yang secara psikologis memerlukan sistem pengarahan yang konsisten dan berkesinambungan.
Tujuan akhir  itu, mengingat kompleksitasnya, secara teoritis dapat di  bedakan secara teoretis dapat dibedakan sebagai berikut .
a.        Tujuan Normatif
Suatu tujuan yang harus dicapai berdasarkan kaidah-kaidah (norma-norma) yang mampu mengkristalisasikan nilai-nilai yang hendak diinternalisasikan.
b.      Tujuan Fungsional
Tujuan ini besasaran pada kemampuan anak didik untuk memfungsikan daya kognitif, dan pisikomotor dari hasil pendidikan yang diperoleh sesuai yang dicapai.

c.        Tujuan oprasional
Tujuan ini mempunyai sasaran teknis manajerial yang meliputi :
a.        tujuan umum
b.      Tujuan intermediair yang bersipat sementara untuk dijadikan sarana mencapai tujuan umum.
c.       Tujuan partial pencapai tujuan umum.
d.      Tujuan insidental  pencapaian tujuan umum.
e.      tujuan khusus yang besasaran pada faktor-faktor khusus tentunya yang menjadi salah satu aspek penting dari tujuan umum .[5]                                                                                                   
C.       Tujuan Filsafat Pendidikan
Filsafat pendidikan sesuai dengan tugasnya membahas masalah-masalah pendidikan secara mendalam dan sistimatis, serta menyeluruh maka filsafat merupakan landasan atau dasar yang tidak terpisahkan dari pendidikan. Oleh karena itu, filsafat pendidikan dapat dikatakan teori umum pendidikan[6]
Maka dari itu filsafat pendidikan mempuanyai  tujuan untuk :
1.memberikan landasan dan sekaligus mengarahkan kepada proses pelaksanaan  pendidikan .
2. Membantu memperjelas tujuan tujuan pendidikan
3. Melaksanakan kritik dan koreksi terhadap proses pelaksanaan tersebut 
4. Melakukan evaluasi  terhadap  metode dari proses pendidikan.
Dengan demikian  jelaslah bahwa  filsafat pendidikan   itu adalah filsafat yang memikirkan tentang  masalah kependidikan . oleh karena itu ada kaitan dengan pendidikan  ,maka fisafat  diartikan sebagai  teori pendidikan dalam segala  tingkat.
Faktor-faktor yang menghubungkan filsafat dan pendidikan dapat disimpulkan sebagai berikut :
a.        Peninjauan filsafat secara sistematis atau hestoric atau komporatif akan memperoleh  pengertian dan pandangan luas dan mendalam, untuk digunakan sebagai dasar menemukan penemuan – penemuan baru yang seksama dalam menghhadapi kenyataaan . Oleh karena itu, timbulah masalah-masalah filsafat  yang kemudian akan menimbulkan ilmu-ilmu yang diperlukan untuk diterapkan dalam pe3ndidika.  menginga hal tersebut diatas maka filsafat dapat memberikan dasar untuk menentukan tujuan pendidikan dan metodologi pendidikan.
b.      Pengalaman-pengalama masalampau dari pendidikan, merupakan suatu kanyataan yang dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan filosopi
c.       filsafat yang juga  merupakan pandangan  hidup , membahas masalah  tujuan hidup  manusia yang akan digunakan  , sebagai dasar  pelaksanaan aktif  dalam  berfikir ,berperasaan , dan bertindak [ tingkah laku ]  .cara demikian ini berlaku dalam proses pendidikan
d.      Tugas filsafat  adalah mencari hakekat kebenaran suatu masalah yang dihadapinya.Oleh karena itu,filsafat pendididkan pun berusaha memberikan penjelasan hakikat pendidikan,untuk memperoleh sistem pendidikan yang baik.


BAB III

KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan tersebut, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.       Filsafat memiliki kedudukan yang [penting dalam kehidupan, yakni sebagai upaya dasar untuk menyelesaikan permasalahan dalam kehidupan manusia.
2.      Pendidikan merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan secara kognitif, mental dan psikologi.  Padahal, manusia telah berorentasi pada kebutuhan sejak manusia ada.
3.      tujuan pendidikan bersandar pada tujuan hidup manusia.
4.      Filsafat pendidikan sangat berhubungan dengan manusia, pendidikan serta ruang lingkupnya.
5.      Tujuan filsafat pendidikan adalah untuk memberikan landasan  sekaligus mengarahkan kepada proses pelaksanaan pendidikan
dan membatu memperjelas tujuan pendidikan

DAFTAR PUSTAKA

1.       Langgulung,Hasan.Asas-Asas Pendidikan Islam.Jakarta;Pustaka AL Husna Baru.2008
2.      http;//www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=filsafat%20manusia%20dan%20tujuan%20hidupnya&source=web&cd=6&cad=rja&ved=OCF8QFJA&url=http%3A%2F%2blog.tp.ac.id%2Fwp-content%2Fuploads%2Fdownlod-contoh-makalah.pd&ei=cKOCUIXJG4nJrAeC4oGQAQ&usg=AFQJCNFtMU-KyXHN8IrgN2vwvZYkBxUPvg
3.      Soekarno.Supardi,Ahmad.Sejarah dan Filsafat Pendidikan Islam.Bandung;Angkasa.
4.      Basri,Hasan.Filsafat Pendidikan Islam.Bandung;cv Pustaka Setia.2009
5.      Tafsir,Ahmad.Filsafat Pendidikan Islam.Bandung;PT Remaja Rosdakarya,2006
6.      Arifin,Muzayyin.Filsafat Pendidikan Islam.Edisi Revisi.Bumi Angkasa.ww
7.      www.tulangrusukwanita.blogspot.com/2012/10/03/filsafat-pendidikan-dasar-tujuan-dan.html?m=1




[1] Hasan Basri, Filsafat pendidikan islam 25-26
[2] htt://www.google.com/url? sa=12ret
[3] Ahmad Tafsir, Filsafat pendidikan ilsam hal 75-76
[4] Hasan Langsung, Asas-asas pendidikan islam 296-297
[5] H.  Muzayyin Aripin,filsafat Pendidikan Islam ,Hal 14-16
[6]H . soekarno  , h. ahmad  supardi ,sejarah dan  filsafat pendidikan  islam hal 14 ,15

No comments:

Post a Comment