MANUSIA DAN TUJUAN HIDUPNYA ,TUJUAN PENDIDIKAN DAN TUJUAN FILSAFAT PENDIDIKAN
BAB 1
PENDAHULUAN
Filsapat pendidikan sesuai dengan
dengan tugas yang membahas masalah-masalah pendidikan secara mendalam dan
sistimatis serta menyeluruh , maka filsapat merupakan landasab atau dasar yang
tidak terpisahkan dari pendidikan oleh karena itu, filsapat pebdidikan dapat
daikatakan teori umum pendidikan.
Pendidikan kita pandang sebagai suatu proses maka proses tersebut
akan berakhir pada tercapai tujuan akhir pada pendidikan suatu tujuan yang hendak dicapai oleh pendidikan
pada hakekatnya adalah suatu perwujudan dan nilai-nilai ideal yang terbentuk
dalam pendidikan manusia yang diinginkan.
Pendidikan .
Fungsi lain adalah pengembangan potensi-potensi yang ada pada individu
-individu supaya dapat digunakan olehnya sendiri dan seterusnya oleh
masyarakatnya
BAB
II
A.
Manusia
dan tujuan hidupnya
Manusia
tidak lebih dari suatu bagian alam bendawi yang mengelilinnginya, oleh karena
itu segala sesuatu yang terjadi pada diri manusia pun dapat di terangkan
seperti cara-cara yang terjadi pada kejadiab-kejadian alamiah yaitu secara
mekanis. manusia itu hidup selama
darahnya beredar dan jantungnya bekerja yang di sebabkan pengaruh mekanis dari
hawa atmosfir.
Dengan
demikian manusia yang hidup tiada lain adalah manusia yang anggota tubuhnya
bergerak. Dalam Islam, manusia itu
walaupun secara fisik (mekanis) telah mati.
setiap
manusia memiliki penhetahuan karena setiap manusia pernah mengalami sesuatu,
dan setiap pengalamannya dapat dijadikan landasan pemikiran dan bertindak. Dengan demikian, pada umumnya, manusia
memiliki pengetahuan. Akan tetapi,
karena setiap manusia memiliki pengalaman yang berbeda-beda, tentu dalam
menyelesaikan masalahnya, bersumber kepada pengalaman yang beragam, sehingga
pengetahuan pun semakin banyak.[1]
Selain
itu, manusia juga mempunyai cita-cita dan tujuan hidup. Hal itu di sebabkan, akal manusia melahirkan
kebudayaan, mengubah benda –benda alam menjadi benda-benda budaya sesuai dengan
kehendak dan kebutuhan hidupnya. karena
akal manusia menjadi bermoral dan menciptakan norma0norma hidup masyarakat.
Manusia
merupakan mahluk yang derajatnya paling tinggi.Karena manusia memiliki
potensi akal budi, manusia menjadi
mahluk bijaksana yang menjadi tujuan-tujuan (homo sapiens), mahluk yang pandai
bekerja menggunakan alat, dan mahluk yang menyukai proses tanpa tujuan. karena manusia mempunyai akal budi, maka
manusia menjadi homo politikus yang akan mencari kebebasan dan cara merobos
batas batasnya. Selain itu juga manusia
juga homo religius yang akan percaya kepada penentuan, percaya pada takdir, dan
sebutan-sebutan lain yang diberikan kepada manusia. Dengan kata lain, melalui akal budi (aspek rohani), manusia melahirkan peradapan
adat dan istiadat, sopan santun dalam pergaulan , norma sosila dan cara hidup bersama,
ser ta dapat menghayati adanya Tuhan Yang Maha Esa. kesemuanya itu, selalu berhubungan dengan
kehidupan dan cita-cita serta tujuan hidup manusia.
Kehidupan
manusia selau berubah, sangat bergantung pada pengharapan, cita-cita hidup,dan
atau pengalaman kebahagiaan atau kesengsaraannyadalam bermasyarakat. setiap manusia merupakan pendukung pengalaman
hidup dan berkalompok sosialnya.
pendidikan memberikan makna arti yang luas dalam perubahan hidup manusia
secara individu dan sosial, sejak manusia prinitif sampai menjadi manusia
moderen. Awalnya, tujuan hidup manusia
hanya sekedar untuk mengisi perut, melindungi diri dan keluarga dari serangan
binatang buas,
marabahaya
dan sebagainya. dan inilah arti
pendidikan dalam linngkup sempit.
Atas
dasar bentuk pengertian pendidikan inilah, makan pendidikan dimolai sejak
manusia itu ada. Maka jelas lah, bahwa
perkembangan kehidupan manusia dalam masyarakat melalui 3 tahap perkembangan.
yaitu:
1. from savagery
2. Through berbarism
3. to civilization
Dalam tingkatan berperadapan inilah,
manusia mengenal peralatan, molai dari menenetahui manpaat api atau membakar
dan seterusnya. Artinya, kebutuhan
manusia semakin meningkat , tujuan
hidupnya semakin jelas, yakni untuk mencapai kepuasan, kemakmuran, dan
kebahagiaan hidup, baik dari diri sendiri maupun untuk keluarga dan masyarakat
di sekitarnya , lahiriah maupun rohaniahnya.
Kini, manusia sudah hidup di jaman
cybernetica atau abad ilmu pengetahuan dan teknologi. Tujuan hidup manusia juga
semakin berkembang
, tidak lagi hanya urusan perut, namun
pada penguasaan teknologi untuk mencaru kepuasan.[2]
B.
Tujuan Pendidikan
Bicara
tentang pendidikan, tak dapat mengajak kita bicara tentang tujuan hidup, yaitu
tujuan hidup manusia. Sebab pendidikan
hanyalah suatu alat yang digunakan oleh manusia untuk memelihara kelanjutan hidup,
baik sebagai individu maupun sebagai masyarakat. Manusia dalam usahanya memelihara kelanjutan
hidupnya mewariskan berbagai nilai budaya dari suatu generasi berikutnya. Dengan demikian masyarakatnya bisa hidup
terus , tetapi bukan hanya itu fugsi untuk menghadapi tantangan-tantangan yang
selalu berubah. Seperti akal anak-anak
disekolah menyebabkan ia dapatmenciptakan alat-alat moderen untuk
mengatasi , misalnya , banjir, gempa
bumi, udara dingin, angin beliung, gunung berapi,menempuh jarak yang jauh dan
lain-lain dengan menciptakan teknologi moderen untuk menanggulangi masalah
tersebut.[3]
Tujuan
pendidikan adalah hal pertama dan terpenting
bila kita merancang, membuat programserta mengevaluasi pendidikan . [4]
Dalam
proses kependidikan, tujuan akhir merupakan tujuan umum , tujuan yertinggi yang
hendak dircapai. Untk mencapai tujuan itu di perlukan berbagai komponen tujuan
y a ng akan dijadikan sarana untuk mencapai tujuan akhir tersebut.
Oleh
karena tujuan akhir itu menggandung nilai-nilai islami dalam segala
sfeknya, yaitu asfek normatif,
fungsional, dan operasional maka upaya
pencapaiannya pun tak mudah, bahkan sangat kompleks dan mengandung resiko
mental spritual yang secara psikologis memerlukan sistem pengarahan yang
konsisten dan berkesinambungan.
Tujuan
akhir itu, mengingat kompleksitasnya, secara
teoritis dapat di bedakan secara
teoretis dapat dibedakan sebagai berikut .
a.
Tujuan Normatif
Suatu tujuan yang harus dicapai
berdasarkan kaidah-kaidah (norma-norma) yang mampu mengkristalisasikan
nilai-nilai yang hendak diinternalisasikan.
b.
Tujuan
Fungsional
Tujuan ini besasaran pada kemampuan
anak didik untuk memfungsikan daya kognitif, dan pisikomotor dari hasil
pendidikan yang diperoleh sesuai yang dicapai.
c.
Tujuan oprasional
Tujuan ini mempunyai sasaran teknis
manajerial yang meliputi :
a.
tujuan umum
b.
Tujuan
intermediair yang bersipat sementara untuk dijadikan sarana mencapai tujuan
umum.
c.
Tujuan
partial pencapai tujuan umum.
d.
Tujuan insidental pencapaian tujuan umum.
e.
tujuan
khusus yang besasaran pada faktor-faktor khusus tentunya yang menjadi salah
satu aspek penting dari tujuan umum .[5]
C. Tujuan Filsafat Pendidikan
Filsafat
pendidikan sesuai dengan tugasnya membahas masalah-masalah pendidikan secara
mendalam dan sistimatis, serta menyeluruh maka filsafat merupakan landasan atau
dasar yang tidak terpisahkan dari pendidikan. Oleh karena itu, filsafat
pendidikan dapat dikatakan teori umum pendidikan[6]
Maka dari itu filsafat pendidikan
mempuanyai tujuan untuk :
1.memberikan
landasan dan sekaligus mengarahkan kepada proses pelaksanaan pendidikan .
2.
Membantu memperjelas tujuan tujuan pendidikan
3.
Melaksanakan kritik dan koreksi terhadap proses pelaksanaan tersebut
4.
Melakukan evaluasi terhadap metode dari proses pendidikan.
Dengan
demikian jelaslah bahwa filsafat pendidikan itu adalah filsafat yang memikirkan
tentang masalah kependidikan . oleh
karena itu ada kaitan dengan pendidikan
,maka fisafat diartikan
sebagai teori pendidikan dalam
segala tingkat.
Faktor-faktor
yang menghubungkan filsafat dan pendidikan dapat disimpulkan sebagai berikut :
a.
Peninjauan filsafat secara sistematis atau
hestoric atau komporatif akan memperoleh
pengertian dan pandangan luas dan mendalam, untuk digunakan sebagai
dasar menemukan penemuan – penemuan baru yang seksama dalam menghhadapi
kenyataaan . Oleh karena itu, timbulah masalah-masalah filsafat yang
kemudian akan menimbulkan ilmu-ilmu yang diperlukan untuk diterapkan dalam
pe3ndidika. menginga hal tersebut diatas
maka filsafat dapat memberikan dasar untuk menentukan tujuan pendidikan dan
metodologi pendidikan.
b.
Pengalaman-pengalama masalampau dari
pendidikan, merupakan suatu kanyataan yang dapat dipergunakan sebagai bahan
pertimbangan filosopi
c.
filsafat
yang juga merupakan pandangan hidup , membahas masalah tujuan hidup
manusia yang akan digunakan ,
sebagai dasar pelaksanaan aktif dalam
berfikir ,berperasaan , dan bertindak [ tingkah laku ] .cara demikian ini berlaku dalam proses
pendidikan
d.
Tugas
filsafat adalah mencari hakekat
kebenaran suatu masalah yang dihadapinya.Oleh karena itu,filsafat pendididkan
pun berusaha memberikan penjelasan hakikat pendidikan,untuk memperoleh sistem
pendidikan yang baik.
BAB III
KESIMPULAN
Berdasarkan
pembahasan tersebut, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.
Filsafat memiliki kedudukan yang [penting
dalam kehidupan, yakni sebagai upaya dasar untuk menyelesaikan permasalahan
dalam kehidupan manusia.
2.
Pendidikan merupakan salah satu kegiatan yang
dilakukan untuk memenuhi kebutuhan secara kognitif, mental dan psikologi. Padahal, manusia telah berorentasi pada
kebutuhan sejak manusia ada.
3.
tujuan pendidikan bersandar pada tujuan hidup
manusia.
4.
Filsafat pendidikan sangat berhubungan dengan
manusia, pendidikan serta ruang lingkupnya.
5.
Tujuan filsafat pendidikan adalah untuk
memberikan landasan sekaligus
mengarahkan kepada proses pelaksanaan pendidikan
dan membatu memperjelas tujuan pendidikan
DAFTAR PUSTAKA
1.
Langgulung,Hasan.Asas-Asas Pendidikan Islam.Jakarta;Pustaka AL Husna Baru.2008
2.
http;//www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=filsafat%20manusia%20dan%20tujuan%20hidupnya&source=web&cd=6&cad=rja&ved=OCF8QFJA&url=http%3A%2F%2blog.tp.ac.id%2Fwp-content%2Fuploads%2Fdownlod-contoh-makalah.pd&ei=cKOCUIXJG4nJrAeC4oGQAQ&usg=AFQJCNFtMU-KyXHN8IrgN2vwvZYkBxUPvg
3. Soekarno.Supardi,Ahmad.Sejarah dan Filsafat Pendidikan Islam.Bandung;Angkasa.
4.
Basri,Hasan.Filsafat Pendidikan Islam.Bandung;cv Pustaka Setia.2009
5.
Tafsir,Ahmad.Filsafat Pendidikan Islam.Bandung;PT Remaja Rosdakarya,2006
6.
Arifin,Muzayyin.Filsafat Pendidikan Islam.Edisi Revisi.Bumi Angkasa.ww
7.
www.tulangrusukwanita.blogspot.com/2012/10/03/filsafat-pendidikan-dasar-tujuan-dan.html?m=1
[1] Hasan Basri, Filsafat pendidikan islam 25-26
[2] htt://www.google.com/url? sa=12ret
[3] Ahmad Tafsir, Filsafat pendidikan ilsam hal 75-76
[4] Hasan Langsung, Asas-asas pendidikan islam 296-297
[5] H. Muzayyin Aripin,filsafat
Pendidikan Islam ,Hal 14-16
[6]H . soekarno , h. ahmad supardi ,sejarah dan filsafat pendidikan islam hal 14 ,15
No comments:
Post a Comment