BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mempelajari filsafat pendidikan sangatlah penting terutama bagi mereka yang
berkecimpung di dalam dunia pendidikan, khususnya pendidikan Islam, karena
dengan mempelajari filsafat pendidikan seseorang dapat memperoleh manfaat yang
sangat besar darinya. Hal ini dapat dirasakan ketika orang tersebut berkecimpung
langsung di dalam dunia pendidikan, yang disana terdapat
permasalahan-permasalahan yang harus diselesaikan dengan mempelajari filsafat
pendidikan Islam.
B. Rumusan Masalah
- Pengertian Pendidikan dan Filsafat Pendidikan
- Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan
- Peranan Filsafat Pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Pendidikan
Definisi pendidikan tentang pendidikan banyak
dikemukakan oleh para ahli dalam rumusan yang beraneka ragam. Dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa pendidikana adalah proses
pengubahan sikap dan tata laku seorang atau sekelompok orang dalam usaha
mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. (Tim Penyusun Kamus
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. [1]
Sementara Ahmad D. Marimba memberikan
definisi, ``Pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh si pendidik
terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya
kepribadian yang utama``.[2]
Selanjutnya Abuddin Nata menyatakan bahwa
pendidikan merupakan kegiatan yang dilakukan dengan sengaja, seksama,
terencana, dan bertujuan yang dilaksanakan oleh orang yang dewasa dalam arti
memiliki bekal pengetahuan dan ketrampilan menyampaikan kepada anak didik
secara bertahap. Dan apa yang diberikan kepada anak didik itu sedapat mungkin
dapat menolong tugas dan perannya di masyarakat, di mana kelak mereka hidup.[3]
Dalam bahasa arab pendidikan
disebut “tarbiyah” yang berarti proses persiapan dan pengasuhan manusia pada
fase-fase awal kehidupannya yaitu pada tahap perkembangan masa bayi, dan
kanak-kanak. [4]
Islam menempatkan pendidikan
dalam kedudukan yang sangat penting sehingga dalam Al-Quran surat al-Mujadalah
Allah. SWT berfirman :
يَرْفَعِ اللهُ الَّذِيْنَ آمَنُواْ مِنْكُمْ وَالَّذِيْنَ أُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجَات ÇÊÊÈ
”Allah akan meninggikan derajat orang-orang yang
beriman diantara kamu dan orang-orang yang diberi pengetahuan beberapa derajat”
(QS. Al-Mujadalah : 11). [5]
Dan tujuan dari pendidikan adalah mendekatkan diri
kepada Allah , sebagaimana firman Allah. SWT:
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلاَّ لِيَعْبُدُوْنِ ÇÎÏÈ
“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan mereka mengabdi kepadaKu”. (QS. Al-Dzariyah : 56). [6]
Dari uraian tersebut diatas kami dapat menyimpulkan
bahwa hakekat pendidikan itu adalah terjadinya perubahan diri pada anak baik
menyangkut pengetahuan, sikap maupun ketrampilan yang dilakukan secara sadar
oleh si pendidik terhadap peserta didik sehingga ia menjadi orang berguna di
masyarakatnya.
B. Pengertian Filsafat Pendidikan
Filsafat berasal dari bahasa Yunani, Philosophia,
philo yang berarti cinta dalam arti yang luas, yaitu ingin karena itu lalu
berusaha mencapai yang diinginkan itu, sophia artinya kebijakan dalam arti
pandai, pengertian yang mendalam, cinta pada kebijakan (Ahmad Tafsir, 2001: 9).[7]
Menurut istilah (pengertian secara praktis) adalah filsafat
berarti alam pikiran atau alam berpikir. Berfilsafat adalah berpikir, namun,
tidak semua berpikir berarti filsafat, berfilsafat adalah berpikir mendalam dan
sungguh-sunggu.
Menurut
John Dewey, menyampaikan bahwa filsafat pendidikan merupakan suatu pembentukan
kemampuan dasar yang fundamental, baik yang menyangkut daya pikir (intelektual)
maupun daya perasaan (emosional), menuju tabiat manusia.[8]
Filsafat pendidikan adalah filsafat yang memikirkan
tentang masalah pendidikan. Filsafat pendidikan adalah berfikir secara
sistematis, radikal, dan universal tentang permasalahan pokok pendidikan.
permasalahan-permasalahan pokok pendidikan itu yaitu tentang hakekat
pendidikan, yaitu apa hakekat pendidikan ?, Apa tujuan pendidikan itu ?, bagaimana
proses pendidikan itu dilakukan ?, bagaimana dan siapa yang mendidik itu ?
Pertanyaan-pertanyaan ini merupakan persoalan pendidikan yang perlu dijawab
oleh filsafat. Filsafat dengan pendidikan memiliki hubungan yang sangat erat.
Keduanya merupakan dua hal yang tak dapat dipisahkan, filsafat dan pendidikan
saling menunjang satu sama lainnya. (Umar Tirtaraharjo, 2005: 16-170).[9]
Berdasarkan uraian diatas dapat kita tarik
pengertian bahwa filsafat pendidikan sebagai ilmu pengetahuan normatif dalam
bidang pendidikan merumuskan kaidah-kaidah norma dan atau ukuran tingkah laku
perbuatan yang sebenarnya dilaksanakan oleh manusia dalam hidup dan
kehidupannya.
C. Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan
Menurut Jalaludin & Idi (2007: 24) secara mikro yang menjadi ruang
lingkup filsafat pendidikan meliputi:
1. Merumuskan secara tegas sifat hakikat pendidikan (the nature of education);
2. Merumuskan sifat hakikat manusia, sebagai subjek dan
objek pendidikan (the nature of man);
3. Merumuskan
secara tegas hubungan antara filsafat, filsafat pendidikan, agama dan kebudayaan;
4. Merumuskan hubungan antara filsafat, filsafat
pendidikan, dan teori pendidikan;
5. Merumuskan
hubungan antara filsafat Negara (ideologi), filsafat
pendidikan dan politik pendidikan (sistem pendidikan);
6. Merumuskan sistem nilai-norma atau isi moral pendidikan yang merupakan tujuan pendidikan.
Dengan demikian, dari uraian di atas diperoleh suatu kesimpulan bahwa yang menjadi ruang lingkup filsafat pendidikan itu ialah
semua aspek yang berhubungan dengan upaya manusia untuk mengerti dan memahami hakikat pendidikan itu sendiri, yang berhubungan dengan bagaimana pelaksanaan pendidikan yang baik dan bagaimana tujuan pendidikan itu dapat dicapai seperti yang dicita-citakan.
D. Peranan Filsafat
Pendidikan
Hubungan
antara filsafat dan filsafat pendidikan sangatlah penting sebab ia menjadi
dasar, arah dan pedoman suatu sistem pendidikan. Menurut Jalaludin & Idi, filsafat pendidikan merupakan aktivitas pemikiran teratur yang
menjadikan filsafat sebagai medianya untuk menyusun proses pendidikan,
menyelaraskan dan mengharmoniskan serta menerangkan nilai-nilai dan tujuan yang
ingin di capai.[10]
Lebih jauh, Jalaludin & Idi, menyampaikan hubungan fungsional antara filsafat dan teori pendidikan, sebagai
berikut:
1. Filsafat
merupakan suatu cara pendekatan yang dipakai untuk memecahkan problematika
pendidikan dan menyususun teori-teori pendidikan.
2. Filsafat
berfungsi memberi arah terhadap teori pendidikan yang memiliki relevansi dengan
kehidupan yang nyata.
3. Filsafat,
dalam hal ini fisafat pendidikan, mempunyai fungsi untuk memberikan petunjuk
dan arah dalam pengembangan teori-teori pendidikan menjadi ilmu pendidikan.
Peranan Filsafat Pendidikan dalam
Pengembangan Ilmu Pendidikan, Tujuan filsafat pendidikan memberikan inspirasi bagaimana
mengorganisasikan proses pembelajaran yang ideal. Teori pendidikan bertujuan
menghasilkan pemikiran tentang kebijakan dan prinsip-rinsip pendidikan yang
didasari oleh filsafat pendidikan. Praktik pendidikan atau proses pendidikan
menerapkan serangkaian kegiatan berupa implementasi kurikulum dan interaksi
antara guru dengan peserta didik guna mencapai tujuan pendidikan dengan
menggunakan rambu-rambu dari teori-teori pendidikan.
Peranan filsafat pendidikan memberikan inspirasi, yakni menyatakan
tujuan pendidikan negara bagi masyarakat, memberikan arah yang jelas dan tepat
dengan mengajukan pertanyaan tentang kebijakan pendidikan dan praktik di
lapangan dengan menggunakan rambu-rambu dari teori pendidik. Seorang guru perlu
menguasai konsep-konsep yang akan dikaji serta pedagogig atau ilmu
dan seni mengajar materi subyek terkait, agar tidak terjadi salah konsep atau
miskonsepsi pada diri peserta didik.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Dari uraian di atas, kita dapat menarik kesimpulan bahwa antara filsafat pendidikan dan pendidikan terdapat suatu hubungan yang erat sekali dan tak terpisahkan. Filsafat pendidikan mempunyai peranan yang amat penting dalam sistem pendidikan karena filsafat merupakan pemberi arah dan pedoman dasar bagi usaha-usaha perbaikan, meningkatkan kemajuan dan landasan
kokoh bagi tegaknya sistem pendidikan.
B. Kritik dan saran
Dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan
dan kekhilafan. Maka dari itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami
harapkan. Semoga dengan penulisan makalah ini dapat bermanfaat dan dijadikan
sebagai modal dalam mempelajafi filsafat. Jadikanlah filsafat sebagai penentuan
terhadap penentuan hidup dan pegangan dalam memecahkan masalah kita. Amiin.
DAFTAR PUSTAKA
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan
Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, Balai Pustaka,1994.
Marimba , Ahmad D., Pengantar Filsafat
Pendidikan Islam, Bandung, Alma`arif, cet. ke-4, 1980.
Nata , Abuddin, Filsafat Pendidikan Islam,
Jakarta, Logos, 2001.
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan
dengan Pendekatan Baru, Rosda, Bandung 2005
Departemen Agama, Al Hikmah Al Quran Dan Terjemahnya,
Bandung, Diponegoro, 2005
Jalaluddin.Dr, dkk, Filsafat Pendidikan,
Jakarta, Gaya Media Pertama, 2007
A. Haris Hermawan, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta,
Dirjen Islam Departemen Agama RI, 2009
[1] Tim Penyusun Kamus
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan, (Jakarta, Balai Pustaka,1994): hal. 232
[2] Ahmad D. Marimba, Pengantar
Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung, Alma`arif, cet. ke-4, 1980), hal. 19
[3] Abuddin Nata, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta,
Logos, 2001), hal. 10
[5] Departemen Agama, Al Hikmah Al Quran Dan
Terjemahnya, (Bandung, Diponegoro, 2005), hal.543
[6] Departemen Agama, Al Hikmah Al Quran Dan
Terjemahnya, (Bandung, Diponegoro, 2005), hal. 423
[7] A. Haris Hermawan, Filsafat Pendidikan Islam,
(Jakarta, Dirjen Islam Departemen Agama RI, 2009), hal. 2
[8] Jalaluddin dkk, Filsafat Pendidikan, (Jakarta,
Gaya Media Pertama, 2007), hal. 20
[9] A. Haris Hermawan, Filsafat Pendidikan Islam,
(Jakarta, Dirjen Islam Departemen Agama RI, 2009), hal.13
[10] Jalaluddin dkk, Filsafat Pendidikan, (Jakarta,
Gaya Media Pertama, 2007), hal. 32
No comments:
Post a Comment