Monday, December 31, 2012

FILSAFAT PENDIDIKAN



BAB I
PENDAHULUAN
A.       Latar Belakang
Mempelajari filsafat pendidikan sangatlah penting terutama bagi mereka yang berkecimpung di dalam dunia pendidikan, khususnya pendidikan Islam, karena dengan mempelajari filsafat pendidikan seseorang dapat memperoleh manfaat yang sangat besar darinya. Hal ini dapat dirasakan ketika orang tersebut berkecimpung langsung di dalam dunia pendidikan, yang disana terdapat permasalahan-permasalahan yang harus diselesaikan dengan mempelajari filsafat pendidikan Islam.
B.    Rumusan Masalah
  1. Pengertian Pendidikan dan Filsafat Pendidikan
  2. Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan
  3. Peranan Filsafat Pendidikan 

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendidikan
Definisi pendidikan tentang pendidikan banyak dikemukakan oleh para ahli dalam rumusan yang beraneka ragam. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa pendidikana adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seorang atau sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. (Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. [1]
Sementara Ahmad D. Marimba memberikan definisi, ``Pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh si pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama``.[2]
Selanjutnya Abuddin Nata menyatakan bahwa pendidikan merupakan kegiatan yang dilakukan dengan sengaja, seksama, terencana, dan bertujuan yang dilaksanakan oleh orang yang dewasa dalam arti memiliki bekal pengetahuan dan ketrampilan menyampaikan kepada anak didik secara bertahap. Dan apa yang diberikan kepada anak didik itu sedapat mungkin dapat menolong tugas dan perannya di masyarakat, di mana kelak mereka hidup.[3]
                   Dalam bahasa arab pendidikan disebut “tarbiyah” yang berarti proses persiapan dan pengasuhan manusia pada fase-fase awal kehidupannya yaitu pada tahap perkembangan masa bayi, dan kanak-kanak. [4]
                   Islam menempatkan pendidikan dalam kedudukan yang sangat penting sehingga dalam Al-Quran surat al-Mujadalah Allah. SWT berfirman :
يَرْفَعِ اللهُ الَّذِيْنَ آمَنُواْ مِنْكُمْ وَالَّذِيْنَ أُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجَات ÇÊÊÈ
Allah akan meninggikan derajat orang-orang yang beriman diantara kamu dan orang-orang yang diberi pengetahuan beberapa derajat” (QS. Al-Mujadalah : 11). [5]
              Dan tujuan dari pendidikan adalah mendekatkan diri kepada Allah , sebagaimana firman Allah. SWT:
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلاَّ لِيَعْبُدُوْنِ ÇÎÏÈ
 “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan mereka mengabdi kepadaKu”. (QS. Al-Dzariyah : 56). [6]
Dari uraian tersebut diatas kami dapat menyimpulkan bahwa hakekat pendidikan itu adalah terjadinya perubahan diri pada anak baik menyangkut pengetahuan, sikap maupun ketrampilan yang dilakukan secara sadar oleh si pendidik terhadap peserta didik sehingga ia menjadi orang berguna di masyarakatnya.
B. Pengertian Filsafat Pendidikan
Filsafat berasal dari bahasa Yunani, Philosophia, philo yang berarti cinta dalam arti yang luas, yaitu ingin karena itu lalu berusaha mencapai yang diinginkan itu, sophia artinya kebijakan dalam arti pandai, pengertian yang mendalam, cinta pada kebijakan (Ahmad Tafsir, 2001: 9).[7]
Menurut istilah (pengertian secara praktis) adalah filsafat berarti alam pikiran atau alam berpikir. Berfilsafat adalah berpikir, namun, tidak semua berpikir berarti filsafat, berfilsafat adalah berpikir mendalam dan sungguh-sunggu.
Menurut John Dewey, menyampaikan bahwa filsafat pendidikan merupakan suatu pembentukan kemampuan dasar yang fundamental, baik yang menyangkut daya pikir (intelektual) maupun daya perasa­an (emosional), menuju tabiat manusia.[8]
Filsafat pendidikan adalah filsafat yang memikirkan tentang masalah pendidikan. Filsafat pendidikan adalah berfikir secara sistematis, radikal, dan universal tentang permasalahan pokok pendidikan. permasalahan-permasalahan pokok pendidikan itu yaitu tentang hakekat pendidikan, yaitu apa hakekat pendidikan ?, Apa tujuan pendidikan itu ?, bagaimana proses pendidikan itu dilakukan ?, bagaimana dan siapa yang mendidik itu ? Pertanyaan-pertanyaan ini merupakan persoalan pendidikan yang perlu dijawab oleh filsafat. Filsafat dengan pendidikan memiliki hubungan yang sangat erat. Keduanya merupakan dua hal yang tak dapat dipisahkan, filsafat dan pendidikan saling menunjang satu sama lainnya. (Umar Tirtaraharjo, 2005: 16-170).[9]
Berdasarkan uraian diatas dapat kita tarik pengertian bahwa filsafat pendidikan sebagai ilmu pengetahuan normatif dalam bidang pendidikan merumuskan kaidah-kaidah norma dan atau ukuran tingkah laku perbuatan yang sebenarnya dilaksanakan oleh manusia dalam hidup dan kehidupannya.
C.  Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan
Menurut Jalaludin & Idi (2007: 24) secara mikro yang menjadi ruang lingkup filsafat pendidikan meliputi:
         1.    Merumuskan secara tegas sifat hakikat pendidikan (the nature of education);
         2.    Merumuskan sifat hakikat manusia, sebagai subjek dan objek pendidikan (the nature of man);
         3.    Merumuskan secara tegas hubungan antara filsafat, filsafat pendidikan, agama dan kebudayaan;
         4.    Merumuskan hubungan antara filsafat, filsafat pendidikan, dan teori pendidikan;
         5.    Merumuskan hubungan antara filsafat Negara (ideologi), filsafat pendidikan dan politik pendidikan (sistem pendidik­an);
         6.    Merumuskan sistem nilai-norma atau isi moral pendidik­an yang merupakan tujuan pendidikan.
Dengan demikian, dari uraian di atas diperoleh suatu kesim­pulan bahwa yang menjadi ruang lingkup filsafat pendidikan itu ialah semua aspek yang berhubungan dengan upaya manusia untuk mengerti dan memahami hakikat pendidikan itu sendiri, yang berhubungan dengan bagaimana pelaksanaan pendidikan yang baik dan bagaimana tujuan pendidikan itu dapat dicapai seperti yang dicita-citakan.
D. Peranan Filsafat Pendidikan
Hubungan antara filsafat dan filsafat pendidikan sangatlah penting sebab ia menjadi dasar, arah dan pedoman suatu sistem pendidikan. Menurut Jalaludin & Idi, filsafat pendidikan merupakan aktivitas pemikiran teratur yang menjadikan filsafat sebagai medianya untuk menyusun proses pendidikan, menyelaraskan dan mengharmoniskan serta menerangkan nilai-nilai dan tujuan yang ingin di capai.[10]
Lebih jauh, Jalaludin & Idi, menyampaikan hubungan fungsional antara filsafat dan teori pendidikan, sebagai berikut:
         1.    Filsafat merupakan suatu cara pendekatan yang dipakai untuk memecahkan problematika pendidikan dan menyususun teori-teori pendidikan.
         2.    Filsafat berfungsi memberi arah terhadap teori pendidikan yang memiliki relevansi dengan kehidupan yang nyata.
         3.    Filsafat, dalam hal ini fisafat pendidikan, mempunyai fungsi untuk memberikan petunjuk dan arah dalam pengembangan teori-teori pendidikan menjadi ilmu pendidikan.
Peranan Filsafat Pendidikan dalam Pengembangan Ilmu Pendidikan, Tujuan filsafat pendidikan memberikan inspirasi bagaimana mengorganisasikan proses pembelajaran yang ideal. Teori pendidikan bertujuan menghasilkan pemikiran tentang kebijakan dan prinsip-rinsip pendidikan yang didasari oleh filsafat pendidikan. Praktik pendidikan atau proses pendidikan menerapkan serangkaian kegiatan berupa implementasi kurikulum dan interaksi antara guru dengan peserta didik guna mencapai tujuan pendidikan dengan menggunakan rambu-rambu dari teori-teori pendidikan.
Peranan filsafat pendidikan memberikan inspirasi, yakni menyatakan tujuan pendidikan negara bagi masyarakat, memberikan arah yang jelas dan tepat dengan mengajukan pertanyaan tentang kebijakan pendidikan dan praktik di lapangan dengan menggunakan rambu-rambu dari teori pendidik. Seorang guru perlu menguasai konsep-konsep yang akan dikaji serta pedagogig atau ilmu dan seni mengajar materi subyek terkait, agar tidak terjadi salah konsep atau miskonsepsi pada diri peserta didik.


BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Dari uraian di atas, kita dapat menarik kesimpulan bahwa antara filsafat pendidikan dan pendidikan terdapat suatu hubung­an yang erat sekali dan tak terpisahkan. Filsafat pendidikan mempunyai peranan yang amat penting dalam sistem pendi­dikan karena filsafat merupakan pemberi arah dan pedoman dasar bagi usaha-usaha perbaikan, meningkatkan kemajuan dan landasan kokoh bagi tegaknya sistem pendidikan.
B.  Kritik dan saran
Dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan dan kekhilafan. Maka dari itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan. Semoga dengan penulisan makalah ini dapat bermanfaat dan dijadikan sebagai modal dalam mempelajafi filsafat. Jadikanlah filsafat sebagai penentuan terhadap penentuan hidup dan pegangan dalam memecahkan masalah kita. Amiin.



DAFTAR PUSTAKA
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, Balai Pustaka,1994.
Marimba , Ahmad D., Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, Bandung, Alma`arif, cet. ke-4, 1980.
Nata , Abuddin, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta, Logos, 2001.
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Rosda, Bandung 2005
Departemen Agama, Al Hikmah Al Quran Dan Terjemahnya, Bandung, Diponegoro, 2005
Jalaluddin.Dr, dkk, Filsafat Pendidikan, Jakarta, Gaya Media Pertama, 2007
A. Haris Hermawan, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta, Dirjen Islam Departemen Agama RI, 2009




[1] Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, (Jakarta, Balai Pustaka,1994): hal. 232
[2] Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung, Alma`arif, cet. ke-4, 1980), hal. 19
[3] Abuddin Nata, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta, Logos, 2001), hal. 10
[4] Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Rosda, Bandung 2005, hal. 10
[5] Departemen Agama, Al Hikmah Al Quran Dan Terjemahnya, (Bandung, Diponegoro, 2005), hal.543
[6] Departemen Agama, Al Hikmah Al Quran Dan Terjemahnya, (Bandung, Diponegoro, 2005), hal. 423
[7] A. Haris Hermawan, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta, Dirjen Islam Departemen Agama RI, 2009), hal. 2
[8] Jalaluddin dkk, Filsafat Pendidikan, (Jakarta, Gaya Media Pertama, 2007), hal. 20
[9] A. Haris Hermawan, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta, Dirjen Islam Departemen Agama RI, 2009), hal.13

[10] Jalaluddin dkk, Filsafat Pendidikan, (Jakarta, Gaya Media Pertama, 2007), hal. 32

No comments:

Post a Comment